Oleh : M. Lili Nur Aulia
[Lanjutan dari Sinagog Kharab; Awal Tanda Kehancuran Masjid Al-Aqsa? (1)]
Sejarah Kharab menurut Zionisme
Tentu saja, riwayat sejarah versi Yahudi, hanyalah berdasarkan cerita atau klaim dari para pimpinan mereka di berbagai tempat. Mereka menanamkan keyakinan bahwa orang Yahudi adalah pemilik dan penguasa wilayah Al-Quds, yang kini dimiliki oleh umat Islam.
Kisah Sinagog Kharab berdasarkan tokoh agama Yahudi di abad ke delapan belas. Saat itu, konon sekelompok Yahudi yang jumlahnya antara 300 hingga 1000 orang asal Belanda datang ke Al-Quds. Mereka menghimpun dana untuk memberi suap ke sejumlah pegawai Daulah Utsmaniyah untuk mendapatkan izin membangun sebuah sinagog bagi mereka. Tapi mereka gagal menghimpun uang untuk mengumpulkan dana untuk area tanah yang harusnya mereka beli. Karenanya, sebuah sinagog yang sudah dibangunpun menjadi tidak sempurna dan ditinggalkan begitu saja karena para pemilik tanah akhirnya meminta mereka mengembalikan tanah itu. akhirnya sinagog itu ditinggalkan begitu saja sampai hancur (kharab). Selama 89 tahun berikutnya, sinagog itu rusak karena tak ada yang mengurus. Itu sebabnya, sinagog dinamakan Kharab yang artinya kehancuran.
Pada tahun 1948, dalam versi sejarah Israel, pasukan Jordania pimpinan komandan Abdullah At-Tall meminta bantuan Palang Merah Internasional untuk mengeluarkan semua orang yang bersembunyi di dalam sinagog. Zionis memang menjadikan sinagog itu sebagai benteng pertahanan mereka untuk memerangi pasukan Jordania. Komandan Abdullah At-Tall memberi waktu 12 jamn agar mereka keluar. Karena negosiasi itu diabaikan, akhirnya pasukanpun melakukan serangan ke dalam sinagog.
Ada versi lain yang menguatkan bahwa sinagog itu harus berdiri dan memiliki nilai ideologis bagi Yahudi. Konon, jauh sebelum konflik militer di Palestina, pernah ada seorang Hakhom (tokoh agama Yahudi) yang hidup di tahun 1750 dan menuliskan ungkapan, bahwa hari pembangunan Sinagog Kharab di lokasi, adalah hari pembangunan kembali Kuil III atau Kuil Solomon yang diyakini ada di atas lokasi Masjid Al-Aqsa.
Keyakinan itulah yang kini berkembang kuat di kalangan ortodoks Yahudi. Bahwa momentum peresmian Sinagog Kharab di Al-Quds (Jerussalem) bertepatan dengan hari yang diyakini sebagai saat pembangunan kuil Solomon. Di antara tujuan rahasia yang diinginkan Israel, melalui pembangunan dan peresmian Sinagog Kharab, adalah untuk mengikat Al-Quds dengan sejarah Yahudi yang konon dahulu memiliki Al-Quds. Itu juga yang disampaikan pakar arkeolog Israel Maer ben David, tokoh Israel yang menolak klaim bahwa wilayah itu merupakan wilayah sejarah Yahudi, sebagaimana disuarakan resmi penjajah Israel.
Al-Aqsa International Institution menyebut bahwa dinamakan Sinagog Kharab adalah sebagai langkah pertama Yahudisasi yang akan mengaitkan rencananya dengan pembangunan Kuil III dengan dukungan kekuasaan penjajah Israel dan lokasi pemukiman penduduk yang kini sudah mengepung Masjid Al-Aqsa. Termasuk langkah Israel yang seiring dengan Sinagog ini, adalah menghilangkan berbagai simbol historis Islam di Al-Quds, dengan menjadikan Masjid Al-Ibrahimi di Al-Khalil dan Masjid Bilal bin Rabah di Beithlehem sebagai cagar budaya Israel. Seperti itulah yang tercatat dalam berbagai sumber sejarah Yahudi yang juga telah dipublikasikan Israel tiga pekan sebelum peresmian Sinagog Kharab.
Setelah peresmian Sinagog Kharab yang merupakan simbol Yahudi terbesar dan terpenting di Kota Lama, pihak Zionis Israel direncanakan akan mulai membangun bangunan tambahan lain yang bisa memperkokoh eksistensi agama Yahudi di kota tersebut. Salah satu yang sudah santer adalah pembangunan sinagog “Quds Nur” yang sudah dibicarakan dan direncanakan tahun 2008 lalu. Kalau rencana ini direalisasikan, maka tempatnya adalah di atas kantor pengadilan Islam yang memang menempel di pagar sebelah barat Masjid Al-Aqsa. Rencana ini, sekali lagi, akan mengalami puncaknya dengan pembangunan Kuil III yang sudah diimpi-impikan Israel, di atas area berdirinya Masjid Al-Aqsa. [Sumber: Majalah Tarbawi edisi 225]
[Lanjutan dari Sinagog Kharab; Awal Tanda Kehancuran Masjid Al-Aqsa? (1)]
Sejarah Kharab menurut Zionisme
Tentu saja, riwayat sejarah versi Yahudi, hanyalah berdasarkan cerita atau klaim dari para pimpinan mereka di berbagai tempat. Mereka menanamkan keyakinan bahwa orang Yahudi adalah pemilik dan penguasa wilayah Al-Quds, yang kini dimiliki oleh umat Islam.
Kisah Sinagog Kharab berdasarkan tokoh agama Yahudi di abad ke delapan belas. Saat itu, konon sekelompok Yahudi yang jumlahnya antara 300 hingga 1000 orang asal Belanda datang ke Al-Quds. Mereka menghimpun dana untuk memberi suap ke sejumlah pegawai Daulah Utsmaniyah untuk mendapatkan izin membangun sebuah sinagog bagi mereka. Tapi mereka gagal menghimpun uang untuk mengumpulkan dana untuk area tanah yang harusnya mereka beli. Karenanya, sebuah sinagog yang sudah dibangunpun menjadi tidak sempurna dan ditinggalkan begitu saja karena para pemilik tanah akhirnya meminta mereka mengembalikan tanah itu. akhirnya sinagog itu ditinggalkan begitu saja sampai hancur (kharab). Selama 89 tahun berikutnya, sinagog itu rusak karena tak ada yang mengurus. Itu sebabnya, sinagog dinamakan Kharab yang artinya kehancuran.
Pada tahun 1948, dalam versi sejarah Israel, pasukan Jordania pimpinan komandan Abdullah At-Tall meminta bantuan Palang Merah Internasional untuk mengeluarkan semua orang yang bersembunyi di dalam sinagog. Zionis memang menjadikan sinagog itu sebagai benteng pertahanan mereka untuk memerangi pasukan Jordania. Komandan Abdullah At-Tall memberi waktu 12 jamn agar mereka keluar. Karena negosiasi itu diabaikan, akhirnya pasukanpun melakukan serangan ke dalam sinagog.
Ada versi lain yang menguatkan bahwa sinagog itu harus berdiri dan memiliki nilai ideologis bagi Yahudi. Konon, jauh sebelum konflik militer di Palestina, pernah ada seorang Hakhom (tokoh agama Yahudi) yang hidup di tahun 1750 dan menuliskan ungkapan, bahwa hari pembangunan Sinagog Kharab di lokasi, adalah hari pembangunan kembali Kuil III atau Kuil Solomon yang diyakini ada di atas lokasi Masjid Al-Aqsa.
Keyakinan itulah yang kini berkembang kuat di kalangan ortodoks Yahudi. Bahwa momentum peresmian Sinagog Kharab di Al-Quds (Jerussalem) bertepatan dengan hari yang diyakini sebagai saat pembangunan kuil Solomon. Di antara tujuan rahasia yang diinginkan Israel, melalui pembangunan dan peresmian Sinagog Kharab, adalah untuk mengikat Al-Quds dengan sejarah Yahudi yang konon dahulu memiliki Al-Quds. Itu juga yang disampaikan pakar arkeolog Israel Maer ben David, tokoh Israel yang menolak klaim bahwa wilayah itu merupakan wilayah sejarah Yahudi, sebagaimana disuarakan resmi penjajah Israel.
Al-Aqsa International Institution menyebut bahwa dinamakan Sinagog Kharab adalah sebagai langkah pertama Yahudisasi yang akan mengaitkan rencananya dengan pembangunan Kuil III dengan dukungan kekuasaan penjajah Israel dan lokasi pemukiman penduduk yang kini sudah mengepung Masjid Al-Aqsa. Termasuk langkah Israel yang seiring dengan Sinagog ini, adalah menghilangkan berbagai simbol historis Islam di Al-Quds, dengan menjadikan Masjid Al-Ibrahimi di Al-Khalil dan Masjid Bilal bin Rabah di Beithlehem sebagai cagar budaya Israel. Seperti itulah yang tercatat dalam berbagai sumber sejarah Yahudi yang juga telah dipublikasikan Israel tiga pekan sebelum peresmian Sinagog Kharab.
Setelah peresmian Sinagog Kharab yang merupakan simbol Yahudi terbesar dan terpenting di Kota Lama, pihak Zionis Israel direncanakan akan mulai membangun bangunan tambahan lain yang bisa memperkokoh eksistensi agama Yahudi di kota tersebut. Salah satu yang sudah santer adalah pembangunan sinagog “Quds Nur” yang sudah dibicarakan dan direncanakan tahun 2008 lalu. Kalau rencana ini direalisasikan, maka tempatnya adalah di atas kantor pengadilan Islam yang memang menempel di pagar sebelah barat Masjid Al-Aqsa. Rencana ini, sekali lagi, akan mengalami puncaknya dengan pembangunan Kuil III yang sudah diimpi-impikan Israel, di atas area berdirinya Masjid Al-Aqsa. [Sumber: Majalah Tarbawi edisi 225]
Berita Islami : Dunia Islam
Situs auto followers Twitter GRATIS tanpa SPAM! Klik mughunsa.blogspot.com. Dapatkan ribuan followers untuk akun Twitter Anda, cocok buat menaikan popularitas maupun menambah jualan online Anda!
0 Response to "Sinagog Kharab; Awal Tanda Kehancuran Masjid Al-Aqsa? (2)"
Posting Komentar